penyimpangan dan ancaman disintegrasi yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin
Sejarah
Nadyapuspitas
Pertanyaan
penyimpangan dan ancaman disintegrasi yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin
1 Jawaban
-
1. Jawaban antordwi
- Melalui Ketetapan No. I/MPRS/1960, MPR menetapkan pidato presiden 17 Agustus 1959 berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” (Manifesto Politik Republik Indonesia) sebagai GBHN bersifat tetap. Hal ini tidak sesuai dengan UUD 1945.
- MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. Hal ini bertentangan dengan UUD 1945, karena DPR menolak APBN yang diajukan oleh presiden. Kemudian presiden membentuk DPR-Gotong Royong (DPR-GR), yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. - Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955, karena DPR menolak APBN yang diajukan oleh presiden. Kemudian presiden membentuk DPR-Gotong Royong (DPR-GR), yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden.- Pimpinan lembaga-lembaga negara dijadikan menteri-menteri negara, termasuk pimpinan MPR kedudukannya sederajat dengan menteri. Sedangkan presiden menjadi anggota DPA. - Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi terpimpin. - Berubahnya arah politik luar negeri dari bebas dan aktif menjadi politik yang memihak salah satu blok.
Semoga bermanfaat