Sejarah

Pertanyaan

sejarah berdirinya al azhar

1 Jawaban

  • Al-Azhar adalah sebuah lembaga waqaf yang didirikan pada masa Bani Fatimiyah oleh panglima Jauhur Ash-shiqilli. Al-Azhar yang dibangun sejak tahun 359H/970M merupakan dasar yang sangat fundamental dalam membangun paradigma pemikiran keislaman. Proses transformasi pemikiran bermula dari halaqah-halaqah yang diadakan di bawah tiang Mesjid Jami’ Al-Azhar dengan sistem yang sangat tradisional.

    Sebutan Al Azhar diambil dari nama Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri kesayangan Nabi Muhammad saw. Sebagai mazhab yang identik dengan kecintaan kuat pada keluarga nabi (Nabi Muhammad), mazhab Syiah biasa menggunakan pilihan nama-nama yang ada kaitannya dengan keluarga nabi.

    Pada bulan Ramadan atau Oktober 975 M, secara resmi proses belajar mengajar di Al Azhar dimulai. Tepatnya ketika Abul Hasan Ali bin Al-Nu’man, Ketua Mahkamah Agung mengupas buku Al-Ikhtisar tentang topik yurisprudensi Syi’ah.

    Masjid Al Azhar merupakan tempat dakwah yang terus berkembang hingga akhirnya menjadi sebuah lembaga pendidikan. Yaitu pada 988 M, madrasah sebagai tempat pendidikan agama Islam mulai dibangun.

    Belakangan, Al Azhar berubah menjadi sekolah kaum Sunni, menjelang abad pertengahan. Kondisi semacam ini berlangsung hingga pertengahan abad 21. Selama itu pula, Al Azhar memainkan fungsi ganda, sebagai masjid (pusat dakwah/syiar Islam) sekaligus lembaga pendidikan.

    Masa keemasan Al-Azhar terjadi pada abad ke 9 H. (15 M ) banyak ilmuan dan ulama islam level internasional bermunculan di Azhar saat itu, seperti Ibnu Khaldum, Al-Farisi, As-Suyuthi, Abdul Latif Al-Baghdadi, Al- Magrizi dan lain-lain yang telah mewariskan ensiklolopedi islam dan arab.

    Pada pertengahan abad ke XX, di Al Azhar mulai dipelajari sistem penelitian yang dilakukan universitas di Barat, dengan mengirim alumni-alumni terbaiknya belajar di Eropa dan Amerika. Tujuanya adalah untuk mengikuti perkembangan ilmiah di tingkat Internasional sekaligus upaya perbandingan dan pengukuhan islam yang benar. Pembenahan ini tidak lepas dari peran Syekh Muhammad Abduh ( 1849 – 1905 ) yangh mengusulkan perbaikan sistem pendidikan Al-Azhar dengan memasukan Ilmu-ilmu modern ke dalam kurikulumnya. Seperti fisika, Ilmu Pasti, Filsafat, Sosiologi, dan Sejarah.

    Saat ini, banyak mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar, yakni sekitar 5000 mahasiswa. Sayangnya, tidak sedikit alumni Al Azhar yang diyakini berpaham sekuler seperti Ali Abdul Razik dan Thoha Husein yang diagungkan mahasiswa IAIN. Namun tidak dapat dipungkiri, Al Azhar telah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi dunia ilmu pengetahuan.
    Wallahu a’lam

Pertanyaan Lainnya