jelaskan kehidupan politik,sosial,budaya kerajaan luwu
Sejarah
unnu12
Pertanyaan
jelaskan kehidupan politik,sosial,budaya kerajaan luwu
1 Jawaban
-
1. Jawaban liestyamoy06
KEHIDUPAN POLITIK;Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaan kecil, seperti Goa, Tello, Sopeng dan Bone. Di antara kerajaan-kerajaan tersebut yang kemudian muncul sebagai kerajaan besar ialah Goa dan Tello keduanya lebih dikenal dengan nama Kerajaan Makasar.
Adapun faktor-faktor yang membawa perkembangan Makasar ialah : a) Terletak di tepi sungai b) Letak Makasar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan MalakaMaluku. c) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511. d) Beralihnya sistem pemerintahan di Jawa Tengah ke corak agraris.
Pada tahun 1605 penguasa dari kerajaan kembar Goa dan Tello memeluk agama Islam. Raja Tello bernama Karaeng Mataoya yang bergelar Sultan Abdullah dengan julukan Awalul Islam; dan raja Goa bernama Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alaudin. Pada masa raja Dwi Tunggal ini, yakni Abdullah dan Alaudi ini giat mengislamkan rakyat dan merupakan kerajaan Islam pertama di Sulawesi Selatan. Kerajaan Goa-Tello (Makasar) berkembang di bawah pemerintahan Muhammad Said (1639-1653) dan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1670). Sultan Hasanuddin mendapat julukan "Ayam Jantan dari Timur", karena keberaniannya menetang monopoli Belanda.
Usaha-usaha penetrasi kekuasaan terhadap Makasar dilakukan oleh VOC dalam rangka melaksanakan politik monopoli perdagangan. Hubungan Makasar - VOC yang semula baik, kemudian retak dan akhirnya menjadi permusuhan. Pertempuran besar meletus pada tahun 1666 ketika Makasar di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin. Dalam hal ini VOC di bawah pimpinan Speelman berkoalisi dengan Kapten Jonker dari Ambon dan Aru Palaka Raja Bone. Perlawanan Hasanuddin berhasil dipatahkan, dan para pemimpin yang tidak mau tunduk kepada VOC seperti Kraeng Galesung dan Montemerano melarikan diri ke Jawa.
Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 Nopember 1667. Isinya sangat merugikan rakyat, yakni : 1) Wilayah Makasar terbatas pada Goa, wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka. 2) Kapal Makasar dilarang berlayar tanpa seizin VOC. 3) Makasar tertutup untuk semua bangsa kecuali VOC dengan hak monopolinya 4) Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu yakni benteng Ujung Pandang yang kemudian namanya diganti menjadi Benteng Rotterdam. 5) Makasar harus mengganti kerugian perang sebesar 250 ribu ringgit. Walaupun Sultan Hasanuddin telah menandatangani perjanjian tersebut, namun dirasa sangat menindas, maka perlawanan muncul lagi (1667-1669). Makasar berhasil dihancurkan dan selanjutnya dinyatakan sebagai milik VOC.
KEHIDUPAN SOSIAl;Mengingat Makasar sebagai kerajaan maritim dengan sumber kehidupan masyarakat pada aktivitas pelayaran perdagangan maka sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut. Hasil kebudayaan yang terkenal dari Makasar adalah perahu Pinisi dan Lambo. Selain itu juga berkembang kebudayaan lain seperti seni bangun, seni sastra, seni suara dan sebagainya.
MAAF CUMA TAU SEGITU DAN MAAF KALO SALAH